Kamis, 29 September 2011

Peranan KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK

Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah dan ibu secara ideal tidak terpisah tetapi bahu membahu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas sebagai pendidik. Tiap eksponen mempunyai fungsi tertentu. Dalam mencapai tujuankeluarga tergantung dari kesediaan individu menolong mencapai tujuan bersama dan bila tercapai maka semua anggota mengenyam " Apakah peranan masing-masing "
  • Peranan ayah:
1. Sumber kekuasaan, dasar identifikasi.
2. Penghubung dengan dunia luar.
3. Pelindung terhadap ancaman dari luar.
4. Pendidik segi rasional.
  • Peranan Ibu :
1. Pemberi aman dan sumber kasih sayang.
2. Tempat mencurahkan isi hati.
3. Pengatur kehidupan rumah tangga.
4. Pembimbing kehidupan rumah tangga. Pendidik segi emosional.
6. Penyimpan tradisi.
  • Peranan anak laki-laki dan wanita.
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan masing-masing anggotanya, terutama anak-anak yang masih berada dalam bimbingan tanggung jawab orang tuanya. Dasar pemikiran dan pertimbangannya adalah sebagai berikut :

a) Keluarga adalah tempat perkembangan awal seorang anak, sejak saat kelahirannya sampai proses perkembangan jasmani dan rohani berikutnya. Bagi seorang anak, keluarga memiliki arti dan fungsi yang vital bagi kelangsungan hidup maupun dalam menemukan makna dan tujuan hidupnya.

b) Untuk mencapai perkembangannya seorang anak membutuhkan kasih sayang,perhatian dan rasa aman untuk berlindung dari orang tuanya. Tanpa sentuhan manusiawi itu anak akan merasa terancam dan penuh rasa takut.

c) Keluarga merupakan dunia keakraban seorang anak. Sebab dalam keluargalah dia mengalami pertama-tama mengalami hubungan dengan manusia dan memperoleh representasi dari dunia sekelilingnya. Pengalaman hubungan dengan keluarga semakin diperkuat dalam proses pertumbuhan sehingga melalui pengalaman makin mengakrabkan seorang anak dengan lingkungan keluarga.Keluarga menjadi dunia dalam batin anak dan keluarga bukan menjadi suatu realitas diluar seorang anak akan tetapi menjadi bagian kehidupan pribadinya sendiri. Anak akan menemukan arti dan fungsinya.

d) Dalam keluarga seorang dipertalikan dengan hubungan batin yang satu dengan lainnya. Hubungan itu tidak tergantikan Arti seorang ibu tidak dapat dengan tibatibadigantikan dengan orang lain.

e) Keluarga dibutuhkan seorang anak untuk mendorong, menggali, mempelajari dan menghayati nilai-nilai kemanusiaan, religiusitas, norma-norma dan sebagainya. Nilai-nilai luhur tersebut dibutuhkan sesuai dengan martabat kemanusiaannya dalam penyempumaan diri.

t) Pengenalan didalam keluarga memungkinkan seorang anak untuk mengenal dunia sekelilingnya jauh lebih baik. Hubungan diluar keluarga dimungkinkan efektifitasnya karena pengalamannya dalam keluarga.

g) Keluarga merupakan tempat pemupukan dan pendidikan untuk hidup bermasyarakat dan bernegara agar mampu berdedikasi dalam tugas dankewajiban dan tanggung jawabnya sehingga keluarga menjadi tempat pembentukan otonom diri yang memiliki prinsip-prinsip kehidupan tanpa mudah dibelokkan oleh arus godaan.

h) Keluarga menjadi fungsi terpercaya untuk saling membagikan beban masalah, mendiskusikan pokok-pokok masalah, mematangkan segi emosional, mendapatkan dukungan spritual dan sebagainya.

i) Dalarn keluarga dapat terealisasi makna kebersamaan, solidaritas, cinta kasih, pengertian, rasa hormat menghormati clan rasa merniliki.

j) Keluarga menjadi pengayoman dalam beristirahat, berekreasi, menyalurkan kreatifitas dan sebagainya. Pengalaman dalam interaksi sosial pada keluarga akan turut menentukan pola tingkah lakunya terhadap orang lain dalam pergaulan diluar keluarganya. Bila interksi sosial didalarn kelompok karena beberapa sebab tidak lancar kemungkinan besar interaksi sosialnya dengan masyarakat pada umumnya juga akan berlangsung dengan tidak wajar. Keluarga mempunyai peranan dalam proses sosialisasi dernikian pentingnya peranan keluarga maka disebutkan bahwa kondisi yang menyebabkan peran keluarga dalam proses sosialisasi anak adalah sebagai berikut :

  • Keluarga merupakan kelompok terkecil yang anggotanya berinteraksi to face secara tetap, dalam kelompok demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan sesama oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial lebih mudah terjadi.
  • Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena anak merupakan cinta kasih hubungan suami istri. Motivasi yang kuat melahirkan hubungan emosional antara orangtua dan anak.
  • Karena hubungan sosial dalam keluarga itu bersifat relatif tetap maka orangtua memainkan peranan sangat penting terhadap proses sosialisasi anak.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2116714-peranan-keluarga-dalam-pembentukan-kepribadian/#ixzz1ZK4ip7Ow

Apa yang Membuat Sebuah Keluarga Sukses?

Artikel ini mengutip hasil penelitian Reuben Hill, profesor sosiologi di Universitas Minnesota, Amerika Serikat. Hill meneliti sekitar 300 keluarga, yang hasilnya bahwa bukan hanya keberuntungan yang memungkinkan beberapa keluarga bisa memiliki rumah tangga yang baik. Tetapi, ada cara-cara tertentu untuk mengelola waktu, bakat, dan uang mereka, untuk memperoleh hal-hal yang mereka inginkan. Hill berkeyakinan, keluarga-keluarga tersebut diorganisasi dengan cermat, dengan jalur komunikasi yang baik antara suami dan istri, antara orangtua dan anak-anak, dan efisien dalam mengelola sumber daya.

Penemuan penting Hill agar keluarga sukses:

1. Jangan tergesa-gesa kawin. Pria yang menikah di atas 25 tahun biasanya bisa memiliki rumah yang lebih baik dan pekerjaan yang lebih menarik. Ini biasa berkaitan dengan tinggat pendidikan yang memungkinkan mereka memperoleh pekerjaan yang baik dan gaji yang besar.

2. Jangan punya anak terlalu banyak. Dengan anak yang lebih sedikit, investasi bisa lebih banyak bagi setiap anak.


3. Bersiap-siaplah mengatasi keadaan yang tak terduga. Buat dan lakukan secara konsisten ”kebijaksanaan keluarga” seperti selalu membeli barang bermutu, membayar dengan tunai, hindari punya utang, membeli pakaian yang baik, dan lain-lain.


4. Bicarakan keputusan dengan bebas. Keluarga yang paling bahagia dengan keputusannya adalah mereka yang paling banyak membicarakannya.


5. Pilihlah pembuat keputusan dengan bijaksana. Dalam setiap keluarga yang sukses, ada satu orang yang punya penilaian yang lebih baik dan kesadaran keuangan yang lebih baik daripada yang lain. Orang yang mempunyai penilaian yang baik itulah yang memutuskan mengenai pengeluaran penting.


6. Bergantunglah pada kerabat Anda. Keluarga yang sukses sebagian besar bergantung pada kerabatnya untuk mendapatkan nasihat, bimbingan dan pertolongan lainnya, termasuk bantuan ekonomi, pengelolaan rumah tangga, perawatan anak, dan bantuan selama sakit.


 
Sumber: Mendidik Anak Volume I, Tim Mitra Utama, Jakarta, 1994

Agar Keluarga Kita Tetap Pintar Selalu

Sebagai orangtua senang kalau anak-anaknya tambah pintar. Setelah selesai sekolah, atau saat liburan, Anda merasa tidak ada lagi yang mengasah kemampuan berpikir Anda. Tidak perlu khawatir, seperti dilansir dari Yahoo Shine, ternyata cara mudah berikut ini cukup untuk membuat Anda semakin pintar.

1. Bersantai

Menurut riset di Institut Teknologi Kalifornia, saat kita bersantai, memori otak kita bekerja dengan lebih baik. Sisihkan beberapa menit setiap harinya untuk menenangkan diri, bahkan bermeditasi.

2. Buat rencana

Riset menunjukkan orang yang sering membuat rencana dan menantikan acara di masa mendatang, punya risiko Alzheimer 50% lebih rendah. Jangan khawatir jika kalender Anda tidak penuh jadwal menyelamatkan dunia. Merencanakan acara kumpul-kumpul bareng teman (dan melaksanakannya) setiap minggu juga cukup.

3. Berjalan-jalan

Kadar glukosa yang meningkat, bahkan meski belum masuk level diabetes, bisa menganggu bagian otak yang menyimpan ingatan. Riset dari Universitas Columbia menganjurkan kita melakukan aktivitas fisik seperti berjalan-jalan yang bisa membantu menurunkan kadar gula darah.

4. Buah beri

Buah beri punya senyawa bernama antosianin yang membantu komunikasi antara sel otak dan meningkatkan daya ingat, ujar Robert Krikorian, PhD, profesor pskiatris dan ilmu neuron di Universitas Cincinnati.

5. Belajar hal baru

Sebuah riset di universitas Irvine menemukan stimulasi otak mengurangi efek penuaan pikiran. Maka. ambil kelas bahasa Spanyol, belajar menjahit, atau main poker sekarang! 


Sumber: http://id.shvoong.com

Hak Dan Kewajiban Suami Isteri Dalam Keluarga Rumah Tangga Demi Kebahagiaan Lahir Batin

Tidaklah mudah untuk membentuk keluarga yang damai, aman, bahagia, sejahtera. Diperlukan pengorbanan serta tanggungjawab dari masing-masing pihak dalam menjalankan peran dalam keluarga. Rasa cinta, hormat, setia, saling merhargai dan lain sebagainya merupakan hal wajib yang perlu dibina baik suami maupun istri. Dengan mengetahui dan memahami hak dan kewajiban suami isteri yang baik diharapkan dapat mempermudah kehidupan keluarga berdasarkan ajaran agama dan hukum yang berlaku.

Berikut ini adalah beberapa hak dan kewajiban pasangan suami isteri yang baik :

A. Kewajiban Suami
- Memberi nafkah keluarga agar terpenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
- Membantu peran istri dalam mengurus anak
- Menjadi pemimpin, pembimbing dan pemelihara keluarga dengan penuh tanggung jawab demi kelangsungan dan kesejahteraan keluarga.
- Siaga / Siap antar jaga ketika istri sedang mengandung / hamil.
- Menyelesaikan masalah dengan bijaksana dan tidak sewenang-wenang
- Memberi kebebasan berpikir dan bertindak pada istri sesuai ajaran agama agar tidak menderita lahir dan batin. 

 B. Hak Suami

- Isteri melaksanakan kewajibannya dengan baik sesuai ajaran agama seperti mendidik anak, menjalankan urusan rumah tangga, dan sebagainya.
- Mendapatkan pelayanan lahir batin dari istri
- Menjadi kepala keluarga memimpin keluarga

C. Kewajiban Isteri
- Mendidik dan memelihara anak dengan baik dan penuh tanggung jawab.
- Menghormati serta mentaati suami dalam batasan wajar.
- Menjaga kehormatan keluarga.
- Menjaga dan mengatur pemberian suami (nafkah suami) untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
- Mengatur dan mengurusi rumah tangga keluarga demi kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga.

D. Hak Istri
- Mendapatkan nafkah batin dan nafkah lahir dari suami.
- Menerima maskawin dari suami ketika menikah.
- Diperlakukan secara manusiawi dan baik oleh suami tanpa kekerasan dalam rumah tangga / kdrt.
- Mendapat penjagaan, perlindungan dan perhatian suami agar terhindar dari hal-hal buruk.

E. Kewajiban Suami dan Istri
- Saling mencintai, menghormati, setia dan saling bantu lahir dan batin satu sama lain.
- Memiliki tempat tinggal tetap yang ditentukan kedua belah pihak.
- Menegakkan rumah tangga.
- Melakukan musyawarah dalam menyelesaikan problema rumah tangga tanpa emosi.
- Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan dengan ikhlas.
- Menghormati keluarga dari kedua belah pihak baik yang tua maupun yang muda.
- Saling setia dan pengertian.
- Tidak menyebarkan rahasia / aib keluarga.

F. Hak Suami dan Istri
- Mendapat kedudukan hak dan kewajiban yang sama dan seimbang dalam keluarga dan masyarakat.
- Berhak melakukan perbuatan hukum.
- Berhak diakui sebagai suami isteri dan telah menikah jika menikah dengan sah sesuai hukum yang berlaku.
- Berhak memiliki keturunan langsung / anak kandung dari hubungan suami isteri.
- Berhak membentuk keluarga dan mengurus kartu keluarga / kk.

Sumber: http://id.shvoong.com/f/lifestyle/family-and-relations/2058371-hak-dan-kewajiban-suami-isteri/#ixzz1ZJqn3Uie

Peran Isteri Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah

1. Memberikan Sambutan yang menyenangkan pada suami
Dengan sambutan yang menyenangkan, rasa letih dan penat yang dirasakan sang suami karena kerja seharian akan lenyap. Sambutan itu diantaranya dengan :
a) Menampakan wajah yang cerah
b) Menceritakan berita yang menyenangkan
c) Menyambut kedatangan suami dengan ungkapan kerinduan
d) Mempersiapkan hidangan makanan

2. Memperindah dan memperlembut suara
Hiasi alunan suara dengan kelembutan nada dan irama tatkala berbincang dengan suami. sebaliknya janganlah memberikannya pada laki-laki lain agar tidak menjadi pembangkit fitnah dan nafsu.

3. Berhias
Islam menganjurkan wanita untuk berdandan bahkan memuji pelakunya apabila diniatkan untuk kebahagiaan hidup rumah tangganya. Dandanan yang memikat dan wangi yang semerbak dari seorang isteri akan membangkitkan rasa bahagia bagi suami.

4. Melayani kebutuhan biologis suami (jima')
Hak suami yang ada pada isteri diantaranya mendapatkan pemenuhan biologis, apabila isteri diajak untuk itu, pemenuhan seorang isteri atas ajakan suaminya dapat menciptakan kebahagiaan bagi suaminya.

5. Rela menerima kondisi apa adanya
Untuk melestarikan kebahagiaan rumah tangga, islam memberikan tuntunan agar seorang istri rela menerima apa adanya sehingga kehidupan yang susah dan sepit pun akan terasa lapang.

6. Menjaga kesetiaan
Kesetiaan merupakan salah satu bukti pengakuan atas ketulusan hati, perangai ini memiliki dampak positif bagi kebahagiaan hidup rumah tangga.

7. Meredam kemarahan suami
Apabila ada kemarahan suami yang diakibatkan kesalahan isteri maka cepatlah minta maaf, dan apabila ada kemarahan disebabkan kesalahan sendiri maka hendaknya istri bersabar dan menahan diri dari perkataan yang tidak-tidak.

8. Menjaga kehormatan suami saat kepergiannya
Seorang isteri berkewajiban menjaga kehormatan suami dan rumah tangga pada saat suami tidak ada di rumah, seperti menjaga rahasia-rahasianya,menjaga anak-anaknya,menjaga hartanya, menjaga harga diri dan kehormatannya serta menjaga hubungan baik dengan sanak kerabat dan family.

9. Memuliakan keluarga suami dan tamunya
Memuliakan keluarga suami merupakan perbuatan yang mulia. Isteri seharusnya menganggap keluarga suami sebagai keluarganya juga.

10. Bersabar
Bersabar dalam menghadapi berbagai cobaan dan fitnah, baik yang menimpa dirinya ataupun menimpa suaminya. 

11. Menata Rumah dengan rapi
Rumah ibarat istana, sedang isteri adalah ratunya. Islam menganjurkan kepada para isteri untuk menata dan mengatur rumahnya sebagai layaknya seorang ratu mengatur istananya. Karena hal itu akan dipertanyakan di hadapan Allah SWT.

Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2073003-peran-isteri-dalam-mewujudkan-keluarga/#ixzz1ZJmtoVpa

Membangun Fondasi Keuangan yang Kuat dalam Keluarga

Jangan Sampai Uang Jadi Masalah

Kalau kita mau renungi, kita akan sadar bahwa uang itu adalah alat tukar yang sebetulnya hanya benda mati. Memang, uang memang ada ukurannya,dari mulai seribu, sepuluh ribu,sampai seratus ribu rupiah.Namun,berapa pun nilai uang, yang menjadi pengendalinya tetap manusia, kita sendiri, benda hidup, punya jiwa.Artinya, kalau ada yang sampai harus berpisah / bercerai karena uang, yang perlu dipikir, kenapa kita mau dikendalikan oleh benda mati?


Ada tiga hal yang perlu diperhatikan supaya fondasi keuangan agar keluarga bisa jadi kuat, yaitu penghasilan, pengeluaran, menabung & berinvestasi. Mari kita bahas satu per satu.

Penghasilan


Pertama-tama, sebuah keluarga harus punya penghasilan. Saya tak akan bicara tentang pekerjaan apa yang sebaiknya dilakukan seseorang supaya keuangan dalam keluarga jadi bagus.Tapi yang saya maksud di sini adalah, pekerjaan dengan karakter penghasilan seperti apa yang perlu dimiliki oleh setiap keluarga. Profesi yang memberikan gaji tetap misalnya, tentu kita bisa liat sendiri, seperti apa karakter penghasilannya. Anda akan mendapatkan penghasilan itu tiap bulan, dengan kenaikan sekitar 10% per tahun sesuai inflasi, sekali-sekali mungkin dapat bonus, dan begitu terus.


Pengeluaran


Fondasi keuangan kedua yang harus dipelajari adalah pengeluaran. Sebuah keluarga dan semua anggota keluarga di dalamnya sebaiknya tahu tentang bagaimana mengatur uangnya supaya cukup untuk membayar semua pengeluarannya. Ada tiga macam pengeluaran: wajib, butuh, dan ingin. Memprioritaskan untuk membayar hal-hal yang memang wajib dan butuh serta mengebelakangkan yang ingin adalah keharusan kalau sebuah keluarga ingin bisa mengatur pengeluarannya dengan baik. Tidak,tidak,saya tidak sedang mengajak Anda untuk jadi orang kikir.Saya malah percaya kalau kikir cuma membuat kehidupan kita jadi serba nggak enak, rezekinya tak berkah.


Maksudnya adalah, mengatur pengeluaran lebih kepada bagaimana kita bisa mengeluarkan uang yang tidak lebih banyak daripada yang seharusnya.Itu saja kok. Yang penting juga adalah, perhatikan bahwa banyak sekali iming-iming penjualan di sekitar kita yang memanggil-manggil kita seolah minta didatangi.Apa yang bisa dilakukan adalah dengan kembali ke pemikiran awal,bahwa jangan sampai kita terjerat dalam sifat konsumtif.Apalagi kalau konsumtifnya itu pakai utang.

Menabung dan Berinvestasi


Apa beda menabung dan berinvestasi? prinsipnya sebetulnya sama, bahwa kita menyisihkan penghasilan untuk diputar dan bisa memberikan hasil untuk masa depan. Hanya saja bahwa kata menabung lebih sering digunakan untuk menyimpan dana untuk kita pakai di waktuwaktu mendatang untuk bisa mencapai tujuan-tujuan tertentu, seperti beli rumah, beli mobil, sekolah anak, dan sebagainya. Sementara “investasi” adalah menyisihkan dana untuk bisa diputar dan memberikan hasil di masa mendatang. Kuncinya di sini sederhana, bahwa penghasilan yang kita dapatkan, harus bisa digunakan untuk membayar pengeluaran kita saat ini, dan masa depan.


Nah, untuk membayar pengeluaran kita di masa depan itulah perlunya kita menabung dan berinvestasi. Tentunya,penting buat kita untuk tahu apa saja alternatif-alternatif menabung dan berinvestasi yang ada di luar sana. Ibaratnya, kalau kita naik mobil dari Jakarta menuju Surabaya, kita bisa lewat jalur Pantai Utara.Tapi kalau jalur Pantai Utara macet, kita bisa memotong ke bawah lewat Pantai Selatan. Nah, tentunya akan lebih enak kalau kita tahu seluk beluk jalur Pantai Selatan itu seperti apa, bukan begitu?

Oke, sekarang, dengan memperhatikan ketiga hal tersebut,mengenali sumber penghasilan dan karakternya, belajar mengatur pengeluaran, dan tahu alternatifalternatif produk tabungan dan investasi, mudah-mudahan kita bisa memiliki fondasi keuangan yang kuat dalam kehidupan keluarga kita.
 

Sumber: http://id.shvoong.com/lifestyle/family-and-relations/2018873-membangun-fondasi-keuangan-yang-kuat/#ixzz1ZJkuon7k

Tips Cara Membuat Keluarga Yang Harmonis, Bahagia Lahir Batin & Tahan Banting

Pria dan wanita yang sudah menikah wajib menjaga keharmonisan dan keutuhan rumah tangga dengan cara yang baik tanpa kekerasan. Oleh sebab itu dari awal memilih pasangan hidup jangan asal pilih saja karena semua itu akan menentukan kondisi rumah tangga kita kelak. Memiliki keluarga yang harmonis dan bahagia adalah impian semua orang.

Berikut di bawah ini adalah beberapa trik untuk membuat keluarga dan rumah tangga yang bahagia dengan pasangan kita suami atau isteri sayang dan cinta kepada kita :

1. Jujur Apa Adanya dan Terbuka Pada Keluarga
2. Ciptakan Kondisi Yang Menyenangkan
3. Tidak Emosi dan Banyak Menuntut
4. Mengutamakan Kebersamaan Keluarga
5. Membuat Komitmen Jangka Panjang
6. Bijak dan Tegas Dalam Menghadapi Masalah
7. Keluarga Yang Soleh dan Memegang Teguh Agama
8. Perhatian Penuh Ke Anak dan Masa Depannya
9. Hidup Sederhana dan Tidak Mengejar Harga Semata
10. Peka Pada Lingkungan Sekitar dan Hidup Bersosial
11. Tidak Membawa Masalah Kantor Ke Rumah
12. Membiasakan Gaya Hidup Sehat Pada Keluarga
13. Saling Membantu dan Tolong Menolong
14. Tidak Otoriter dan Mengutamakan Musyawarah
15. Memilih Lokasi Tempat Tinggal Yang Baik
16. Menjalin Ikatan Silaturahmi Keluarga Dengan Baik

Sumber: http://id.shvoong.com/lifestyle/family-and-relations/2058380-tips-cara-membuat-keluarga-yang/#ixzz1ZJiYKMIh

Tips Keluarga Sakinah


Kita sering menyaksikan infotainment di TV, banyak selebritis yang kawin-cerai. Kayaknya sepele banget, sepertinya urusan yang satu ini cuma urusan administrasi saja.


Dalam tulisan ini, penulis tak hendak menjadi pengamat atau biang gosip bagi selebritis, tapi lebih pada kepentingan untuk memotivasi kita semua agar dapat menciptakan keluarga yang rukun dan damai. Karena sesungguhnya, bukan hanya selebritis yang bisa kawin-cerai, tapi masyarakat biasa juga bisa. Jika saja mereka mengerti betapa pentingnya mempertahankan sebuah perkawinan, apalagi buat kita yang beriman pada Allah swt, tentu pertimbangan yang sangat matang menjadi acuan utama.


Kadang kala hanya karena masalah kecil, mereka harus akhiri perkawinan dan anak-anak jadi korban sifat egois dan keangkuhan orang tua. Entah apa yang bisa kita pahami, lagi-lagi alasan hak asasi atau urusan pribadi dan hal lain sehingga orang lain sulit memberikan masukan. Apalagi disaat hati sedang "panas", wahh..tentulah sulit untuk bisa memberikan bantuan moral.


tentu kita sering menghadiri acara pernikahan teman sejawat atau keluarga kita dan sesering itu pula kita mendengar doa orang tua yang ingin anak-anak mereka dapat menjadi
keluarga sakinah ketika menikah. Keluarga yang sakinah dan selalu penuh rahmat..begitu do'a para "sepuh".

Menurut kaidah bahasa Indonesia, s
akinah mempunyai arti kedamaian, ketentraman, ketenangan, kebahagiaan. Jadi keluarga sakinah mengandung makna keluarga yang diliputi rasa damai, tentram, juga bahagia (mudah-mudahan bahagia lahir bathin).

Dari kata sakinah, kita dapat maklumi bahwa do'a para sepuh tadi adalah menginginkan suasana damai dalam rumah tangga. namun sering kedamaian dalam rumah tangga menjadi rusak hanya karena tidak adanya saling pengertian antara suami dan istri; apalagi kalau sudah menyangkut urusan materi. Berikut tips untuk menciptakan keluarga sakinah.


Penulis pernah dapatkan beberapa tips tentang bagiamana menjadi keluarga yang sakinah ini ketika mengikuti ceramah/khutbah di sebuah menjid di Jawa barat dan semoga berguna bagi kita semua :

  1. ketika kita melamar 'sang pujaan' untuk menjadi istri, kita bukanlah sedang melamar/meminta kepada orang tua/wali si gadis; tetapi kita sedang meminta kepada Allah swt melalui orang tua/wali si gadis.
  2. ketika kita menikah, kita bukanlah menikah di hadapan penghulu tetapi menikah di hadapan Allah swt.
  3. ketika resepsi pernikahan berlangsung, catatlah dan hitunglah para undangan yang hadir untuk mendo'akan kita saat itu.Hal ini perlu kita lakukan dan pikirkan lebih dalam jika kita akan/sedang/sudah berpikir untuk bercerai, karena itu berarti kita harus meminta maaf kepada mereka karena telah menyia-nyiakan do'a mereka.
  4. Selama menempuh hidup berkeluarga, sadarilah bahwa jalan yang akan kita lalui tidaklah melulu jalan yang bertabur bunga kebahagiaan tetapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri.
  5. ketika biduk rumah tangga oleng, janganlah saling berlepas tangan; tetapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan.
  6. ketika kita belum dikaruniai anak, cintailai istri atau suami dengan 100 % sepenuh hati.
  7. ketika sudah mempunyai anak, jangan bagi cinta kepada suami atau istri dan anak-anak dengan beberapa bagian tetapi cintailah suami-istri dan anak-anak dengan masing-masing 100% sepenuh hati.
  8. ketika ekonomi keluarga belum membaik, yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami istri kepada Allah Swt (banyak juga kaum istri yang tidak tahan dengan kondisi serba kekurangan materi dan akhirnya memilih pergi).
  9. ketika ekonomi sudah membaik, jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi ketika menderita (justru godaan banyak terjadi disini, ketika hidup susah; suami selalu setia namun ketika sudah hidup mapan dan bahkan lebih dari cukup, suami sering melirik yang lain dan bahkan berbagi cinta dengan wanita yang lain)
  10. ketika anda adalah suami, boleh bermanja-manja bahkan bersifat kekanak-kanakan kepada istri dan segeralah bangkit menjadi pria perkasa secara bertanggung-jawab ketika istri membutuhkan pertolongan.
  11. ketika anda seorang istri, tetaplah anda berlaku elok, tampil canti dan gemulai serta lemah lembut, tetapi harus selalu siap menyeleaikan semua pekerjaan dengan sukses.
  12. ketika mendidik anak, jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.
  13. ketika anak bermasalah, yakinlah bahwa tidak ada seorang anak pun yang tidak mau bekerjsama dengan orang tua, yang ada adalah seorang anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.
  14. bagi anda wanita, ketika ada PIL, jangan diminum, cukuplah suami anda yang menjadi "obat".
  15. bagi anda lelaki, ketika ada WIL, jangan pernah ajak berlayar sebiduk berdua ke samudra cinta, cukuplah istri anda sebagai pelabuhan hati.
  16. ketika kita menjadi keluarga yang sakinah, contohlah keluarga rasululloh saw.
Nah, itulah tips yang mungkin bisa bermanfaat. memang lebih mudah menulis dari pada melakoni. tapi paling tidak, rasa hormat dan saling menghormati antara suami- istri serta saling mengerti hak dan kewajiban adalahs syarat mutlak untuk menjadi sakinah. yang paling berarti bagi kita jika hendak berlayar ke samudra kehidupan adalah 'keimanan", sehingga ombak yang besar sekalipun bisa kita lalui dengan sukses meski harus basah kuyup.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/1835163-tips-keluarga-sakinah/#ixzz1ZJgRnrEK

KELUARGA SAKINAH



Awal mula kehidupan seseorang berumah tangga adalah dimulai dengan ijab Kabul, saat itulah segala sesuatu yang haram menjadi halal. Dan bagi orang yang telah menikah dia telah menguasai separuh agamanya.


Barang siapa menikah, maka dia telah menguasai separuh agamanya, karena itu hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. [HR. al-Hakim].


Sebuah rumah tangga bagaikan sebuah bangunan yang kokoh, dinding, genteng, kusen, pintu berfungsi sebagaimana mestinya. Jika pintu digunakan sebagai pengganti maka rumah akan bocor, atau salah fungsi yang lain maka rumah akan ambruk. Begitu juga rumah tangga suami, istri dan anak harus tahu fungsi masing-masing, jika tidak maka bisa ambruk atau berantakan rumah tangga tersebut.


Mari kita telaah satu persatu masing-masing fungsi suami dan istri tersebut.

Kewajiban Suami


Suami mempunyai kewajiban mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, tetapi disamping itu ia juga berfungsi sebagai kepala rumah tangga atau pemimpin dalam rumah tangga. Alloh SWT dalam hal ini berfirman:


Laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Alloh telah melebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lainnya dan karena mereka telah membelanjakan sebagian harta mereka. (Qs. an-Nisaa’: 34).


Menikah bukan hanya masalah mampu mencari uang, walaupun ini juga penting, tapi bukan salah satu yang terpenting. Suami bekerja keras membanting tulang memeras keringat untuk mencari rezeki yang halal tetapi ternyata tidak mampu menjadi pemimpin bagi keluarganya.


Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (Qs. at-Tahriim: 6).


Suami juga harus mempergauli istrinya dengan baik:
Dan pergauilah isteri-isteri kalian dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (Qs. an-Nisaa’: 19).


Barang siapa menggembirakan hati istri, (maka) seakan-akan menangis takut kepada Allah. Barang siapa menangis takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan tubuhnya dari neraka. Sesungguhnya ketika suami istri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh telapak tangan istri (diremas-remas), maka berguguranlah dosa-dosa suami-istri itu dari sela-sela jarinya. [HR. Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Al-Khudzri].


Dalam satu kisah diceritakan, pada suatu hari istri-istri Rasul berkumpul ke hadapan suaminya dan bertanya, “Diantara istri-istri Rasul, siapakah yang paling disayangi?” Rasulullah Saw hanya tersenyum lalu berkata, “Aku akan beritahukan kepada kalian nanti.


Setelah itu, dalam kesempatan yang berbeda, Rasulullah memberikan sebuah kepada istri-istrinya masing-masing sebuah cincin seraya berpesan agar tidak memberitahu kepada istri-istri yang lain. Lalu suatu hari hari para istri Rasulullah itu berkumpul lagi dan mengajukan pertanyaan yang sama. Lalu Rasulullah Saw menjawab, “Yang paling aku sayangi adalah yang kuberikan cincin kepadanya.” Kemudian, istri-istri Nabi Saw itu tersenyum puas karena menyangka hanya dirinya saja yang mendapat cincin dan merasakan bahwa dirinya tidak terasing.


Bahkan tingkat keshalihan seseorang sangat ditentukan oleh sejauh mana sikapnya terhadap istrinya. Kalau sikapnya terhadap istri baik, maka ia adalah seorang pria yang baik. Sebaliknya, jika perlakuan terhadap istrinya buruk maka ia adalah pria yang buruk.


Hendaklah engkau beri makan istri itu bila engkau makan dan engkau beri pakaian kepadanya bilamana engkau berpakaian, dan janganlah sekali-kali memukul muka dan jangan pula memburukkan dia dan jangan sekali-kali berpisah darinya kecuali dalam rumah. [al-Hadits].
Orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik perlakuannya terhadap keluarganya. Sesungguhnya aku sendiri adalah yang paling baik diantara kalian dalam memperlakukan keluargaku. [al-Hadits].


Begitulah, suami janganlah kesibukannya mencari nafkah di luar rumah lantas melupakan tanggung jawab sebagai pemimpin keluarga. Suami berkewajiban mengontrol dan mengawasi anak dan istrinya, agar mereka senantiasa mematuhi perintah Allah, meninggalkan larangan Allah swt sehingga terhindar dari siksa api neraka. Ia akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah jika anak dan istrinya meninggalkan ibadah wajib, melakukan kemaksiatan, membuka aurat, khalwat, narkoba, mencuri, dan lain-lain.


Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. [HR. Bukhari].

Kewajiban Istri


Istri mempunyai kewajiban taat kepada suaminya, mendidik anak dan menjaga kehormatannya (jilbab, khalwat, tabaruj, dan lain-lain.). Ketaatan yang dituntut bagi seorang istri bukannya tanpa alasan. Suami sebagai pimpinan, bertanggung jawab langsung menghidupi keluarga, melindungi keluarga dan menjaga keselamatan mereka lahir-batin, dunia-akhirat.


Tanggung jawab seperti itu bukan main beratnya. Para suami harus berusaha mengantar istri dan anak-anaknya untuk bisa memperoleh jaminan surga. Apabila anggota keluarganya itu sampai terjerumus ke neraka karena salah bimbing, maka suamilah yang akan menanggung siksaan besar nantinya.


Ketaatan seorang istri kepada suami dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah jalan menuju surga di dunia dan akhirat. Istri boleh membangkang kepada suaminya jika perintah suaminya bertentangan dengan hukum syara’, missal: disuruh berjudi, dilarang berjilbab, dan lain-lain.


Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dikehendaki. [al-Hadist].


Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita shalihah. [HR. Muslim, Ahmad dan an-Nasa'i].


Wanita yang shalihah ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). (Qs. an-Nisaa’: 34).


Ta’at kepada Allah, ta’at kepada Rasul, memakai jilbab (pakaian) yang menutup seluruh auratnya dan tidak untuk pamer kecantikan (tabarruj) seperti wanita jahiliyah. (Qs. al-Ahzab: 32).


Sekiranya aku menyuruh seorang untuk sujud kepada orang lain. Maka aku akan menyuruh wanita bersujud kepada suaminya karena besarnya hak suami terhadap mereka. [al-Hadits].
Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan hatimu jika engkau memandangnya dan mentaatimu jika engkau memerintahkan kepadanya, dan jika engkau bepergian dia menjaga kehormatan dirinya serta dia menjaga harta dan milikmu. [al-Hadist].


Perselisihan


Suami dilarang memukul/menyakiti istri, jika terjadi perselisihan ada beberapa tahapan yang dapat ditempuh,

Istri-istri yang kalian khawatirkan pembangkangannya, maka nasihatilah mereka, pisahkanlah mereka dari tempat tidur, dan pukullah mereka (dengan pukulan yang tidak membahayakan). Akan tetapi, jika mereka menaati kalian, janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. (Qs. an-Nisaa’: 34).

Hendaklah engkau beri makan istri itu bila engkau makan dan engkau beri pakaian kepadanya bilamana engkau berpakaian, dan janganlah sekali-kali memukul muka dan jangan pula memburukkan dia dan jangan sekali-kali berpisah darinya kecuali dalam rumah. [al-Hadits].

Jika kalian merasa khawatir akan adanya persengketaan diantara keduanya, maka utuslah seorang (juru damai) dari pihak keluarga suami dan sorang juru damai dari pihak keluarga istri. Jika kedua belah pihak menghendaki adanya perbaikan, niscaya Allah akan memberi taufik kepada suami-istri. (Qs. an-Nisaa’: 35).


Demikianlah Islam mengatur dengan sempurna kehidupan keluarga sehingga terbentuk keluarga sakinah dan bahagia dunia-akhirat. Wallahua’lam.



Surah Al-Waqi'ah








 Surah 56, Surah al-Waqi’ah (Hari Kiamat) : 96 ayat.
Bismillahi al-Rahman al-Rahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani).

56-1:  Apabila berlaku  peristiwa yang besar.
56-2:  Berlakunya itu tidak dapat didustakan.
56-3:  Merendahkan dan meninggikan.
56-4:  Apabila bumi digoncangkan dengan sebenar goncangan.
56-5:  Dan dihancurkan gunung-gunung sehancur-hancurnya. 
56-6:  Maka jadilah ia debu yang berterbangan. 
56-7:  Dan kamu menjadi tiga golongan. 
56-8:  Golongan kanan, siapakah golongan kanan itu?
56-9:  Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
56-10:  Dan orang yang paling dahulu, yang paling dahulu. 


56-11:  Mereka itulah “muqarrabun” (orang yang didekatkan).
56-12:  Di dalam Syurga Na’im (kenikmatan). 

56-13:  Segolongan besar daripada orang yang terdahulu. 
56-14:  Dan segolongan kecil daripada orang yang kemudian.
56-15:  Di atas bangku bertatahkan emas dan permata. 
56-16:  Mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan.
56-17:  Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap. 
56-18:  Dengan cawan-cawan, dan cerek-cerek, dan piala-piala daripada air yang mengalir. 
56-19:  Mereka tidak pening kerananya dan tidak pula mabuk. 
56-20:  Dan buah-buahan daripada apa yang mereka pilih. 


56-21:  Dan daging burung daripada apa yang mereka inginkan.
56-22:  Dan bidadari bermata jelita. 
56-23:  Laksana mutiara yang tersimpan baik. 
56-24:  Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
56-25:  Mereka tidak mendengar di dalamnya yang sia-sia, dan tidak yang menimbulkan dosa. 
56-26:  Kecuali ucapan salam, salam.

56-27:  Dan golongan kanan, siapakah golongan kanan itu?
56-28:  Di antara pohon bidara yang tidak berduri. 
56-29:  Dan pohon pisang yang bersusun-susun. 
56-30:  Dan naungan yang terbentang luas. 
56-31:  Dan air yang tercurah. 
56-32:  Dan buah-buahan yang banyak. 
56-33:  Yang tidak terputus dan tidak terlarang. 
56-34:  Dan hamparan yang ditinggikan. 
56-35:  Sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan mereka (bidadari) dengan kejadian (istimewa). 
56-36:  Dan Kami (Allah) jadikan mereka sentiasa perawan. 
56-37:  Penuh kasih sayang lagi sebaya. 
56-38:  Untuk golongan kanan. 
56-39:  Segolongan besar daripada orang yang terdahulu. 
56-40:  Dan segolongan besar pula daripada orang yang kemudian.

 
56-41:  Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
56-42:  Dalam angin panas dan air panas. 
56-43:  Dan naungan daripada asap yang hitam. 
56-44:  Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. 
56-45:  Sesungguhnya mereka sebelum itu dalam kemewahan.
56-46:  Dan mereka berterusan atas dosa yang besar.
56-47:  Dan mereka mengatakan: "Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan?” 
56-48:  “Atau apakah bapa-bapa kami yang terdahulu?"
56-49:  Katakanlah: "Sesungguhnya orang yang terdahulu dan orang yang terkemudian.” 


56-50:  Sesungguhnya akan dikumpulkan di waktu hari yang termaklum (ditentukan).
56-51:  Kemudian sesungguhnya kamu wahai orang yang sesat lagi mendustakan. 
56-52:  Pasti akan memakan daripada pohon zaqqum. 
56-53:  Dan akan memenuhi perut kamu dengannya. 
56-54:  Maka akan meminum air yang sangat panas.
56-55:  Maka akan meminum (seperti) minumnya unta.
56-56:  Itulah hidangan untuk mereka pada hari al-din (pembalasan).

56-57:  Kami (Allah) telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan? 
56-58:  Maka apakah kamu perhatikan nuthfah (air mani) yang kamu pancarkan.
56-59:  Adakah kamu yang menciptakannya, atau Kami (Allah) yang menciptakannya?
56-60:  Kami (Allah) menentukan kematian antara kamu, dan Kami (Allah) tidak dapat dikalahkan. 


56-61:  Untuk menggantikan kamu dengan orang yang seperti kamu, dan menciptakan kamu dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
56-62:  Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah   kamu tidak mengambil peringatan? 
56-63:  Maka apakah kamu perhatikan apa yang kamu tanam?
56-64:  Adakah kamu yang menumbuhkannya atau Kami (Allah) yang menumbuhkannya?
56-65:  Kalau Kami (Allah) kehendaki, nescaya Kami (Allah) jadikannya kering, maka jadilah kamu tercengang-cengang.
56-66:  (Sambil berkata): "Sesungguhnya kami menanggung hutang.” 
56-67:  “Bahkan kami tidak mendapat hasil apa-apa."

56-68:  Maka adakah kamu perhatikan air yang kamu minum?
56-69:  Adakah kamu yang menurunkannya dari awan atau Kami (Allah) yang menurunkan?
56-70:  Kalau Kami (Allah) kehendaki, nescaya Kami (Allah) jadikannya masin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur? 


56-71:  Maka adakah kamu perhatikan api yang kamu? 
56-72:  Adakah kamu yang menumbuhkan kayu itu atau Kami (Allah) yang menjadikan?
56-73:  Kami (Allah) menjadikannya peringatan dan kesenangan bagi musafir. 
56-74:  Maka bertasbihlah dengan nama Rab (Tuhan) engkau al-‘Adzim (Yang Maha Besar).
56-75:  Maka Aku (Allah) bersumpah dengan tempat peredaran bintang-bintang.
56-76:  Dan sesungguhnya ia itu kalau kamu mengetahui, adalah sumpah yang besar.
56-77:  Sesungguhnya ia adalah al-Qur’an mulia. 
56-78:  Dalam kitab yang terpelihara. 
56-79:  Tidak menyentuhnya kecuali orang yang disucikan. 


56-80:  Diturunkan daripada Rab (Tuhan) sekalian alam. 

56-81:  Maka apakah dengan berita ini kamu memandang enteng? 
56-82: Kamu menjadikan rezeki kamu dengan mendustakan itu?
56-83:  Maka mengapa tidak, tatkala sampai di kerongkong? 
56-84:  Dan kamu ketika itu melihat? 
56-85:  Dan Kami (Allah) lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat. 
56-86:  Maka mengapa tidak, jika kamu tidak dikuasai?
56-87:  Kamu mengembalikannya jika kamu adalah orang yang benar? 
56-88:  Maka adapun jika dia (orang yang mati) daripada muqarrabin (orang yang didekatkan). 
56-89:  Maka kesenangan, dan kepuasan serta syurga Na’im (kenikmatan).
56-90:  Dan adapun jika dia daripada golongan kanan. 

56-91:  Maka keselamatan bagi kamu yang daripada golongan kanan. 
56-92:  Dan adapun jika dia daripada orang yang mendustakan lagi sesat.   
56-93:  Maka hidangan air yang mendidih.   
56-94:  Dan dimasukkan ke dalam Neraka Jahim.  
56-95:  Sesungguhnya ini adalah suatu “haqqul-yaqin” (keyakinan yang sebenarnya).  
56-96:  Maka bertasbihlah dengan nama Rab (Tuhan) engkau al-‘Adzim (Yang Maha Besar).





 
Sumber : Al-Quran

Amalan Asma-ul Husna untuk Membuka Pintu Rejeki

Allah memiliki 99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan sebutan Al-Asma-ul-Husna. Nama-nama tersebut merupakan cerminan dari perilaku Allah terhadap umatnya. Karena itu, jika nama-nama tersebut kita sebut sebagai suatu permohonan, niscaya akan mempunyai pengaruh yang sangat besar.

Anjuran untuk berdoa menggunakan Asmaul Husna telah tercermin dalam firman Allah:
“Hanya milik Allah Asma-Ul Husna, maka berdoalah kepadaNya dengan menyebut Asma-Ul Husna, dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Surat Al-A’rof Ayat 180).

Berikut ini saya sertakan beberapa amalan Asma-Ul Husna yang berguna untuk membuka pintu rejeki kita.

  • AL WAHHAABU
Artinya: Dzat yang maha memberi, yaitu memberikan segalanya terhadap kebutuhan makhlukNya, tanpa diminta sebelumnya Allah sudah menyediakannya.
Keutamaannya:
- Bisa menjauhkan dari kesempitan rejeki
- Bisa mendatangkan kemudahan.
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA WAHHAAB” sebanyak 23 kali berturut-turut sebagai amalan rutin setiap selesai sholat fardlu atau setelah sholat Hajat 2 raka’at sebanyak 800 kali, maka baginya akan dijauhkan dari kesempitan rejeki dan diberikan kemudahan dalam segala urusannya.

  • AR ROZZAAQU
Artinya: Dzat yang maha memberi rejeki, yaitu memberi rejeki untuk semua makhlukNya untuk kebutuhan hidupnya. Dan Dia pula yang menentukan banyak dan sedikitnya rejeki yang akan diberikan pada hamba-hambaNya.
Keutamaannya:
- Bisa memudahkan jalan rejeki
- Bisa memberikan keberuntungan
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA ROZZAAQ” sebanyak-banyaknya setiap hari seteah sholat fardlu, maka ia akan dijauhkan dari kesempitan rejeki dan usahanya selalu mendapat keuntungan yang berlimpah-limpah.

  • AL BAASITHU
Artinya: Dzat yang maha melapangkan rejeki, yaitu memberikan kelapangan rejeki kepada hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, sehingga banyak orang bodoh dapat hidup kaya-raya, sebaliknya orang yang cerdik, pandai hidupnya miskin. Nah, demikian itulah yang dinamakan “sudah menjadi suratan takdirNya”.
Keutamaan:
- Bisa memajukan usaha dalam perniagaan
- Bisa memberikan keuntungan
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA BAASITH” sebanyak-banyaknya sebagai amalan yang rutin setelah sholat fardlu atau setelah sholat hajat membaca 300 kali, maka akan dijamin usahanya dalam bidang perniagaan mendapat kemajuan yang pesat dan selalu memperoleh keuntungan.

  • AL JALIILU
Artnya: Dzat yang maha sempurna, yaitu Dia tidak mempunyai cacat dan kekurangan apapun sebagaimana yang dialami makhukNya. Jadi kesempurnaan Allah itu meliputi segala-galanya.
Keutamaan:
- Bisa mempercepat kemajuan perdagangan
- Bisa menjauhkan dari kesulitan hidup
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA JALIIL” sebanyak 99 kali, sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat tahajjud, maka bila dia seorang pedagang akan cepat maju, bila seorang pegawai akan segera naik pangkat dan bila seorang petani akan panen yang melimpah seta dijauhkan dari kesulitan hidup.

  • AL QOYYUUMU
Artinya: Dzat yang maha berdiri sendiri, yaitu tidak berhajat kepada siapapun juga didalam mengatur dan mengurus makhlukNya.
Keutamaan:
- Bisa melancarkan jelannya rejeki
- Bisa dicintai dan disegani semua orang
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA QOYYUUM” sebanyak 80 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardlu, maka baginya akan diberi jalan kelancaran rejeki dan juga dicintai serta disegani oleh banyak orang.

  • AL AAKHIRU
Artinya: Dzat yang maha akhir, yaitu Dia tidak ada masa berakhirnya sebagaimana yang dialami hamba-hambaNya.
keutamaanya:
- Bisa memudahkan rejeki
- Bisa menjauhkan dari segala macam kesulitan hidup
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA AAKHIR” sebanyak 200 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat tahajjud, maka akan dimudahkan jalan rejekinya serta bisa menjauhkan dari segala macam kesulitan hidup.

  • AL QHONIYYU
Artinya: Dzat yang maha kaya, yaitu Dia yang sangat kaya raya di atas segala-galanya, sehingga kekayaanNya dapat mencukupi kebutuhan hamba-hambaNya.
Keutamaannya:
- Bisa memberikan kecukupan dalam kehidupan
- Dapat anugerah keberkahan rejeki yang didapat
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA GHONIYYU” sebanyak 400 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardlu, maka baginya akan diberi kecukupan didalam kehidupannya dan setiap rejeki yang diperoleh akan membawa keberkahan.

  • AL MUGHNIY
Artinya: Dzat yang maha memberi kekayaan, yaitu semua kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu adalah merupakan pemberian dari Allah SWT, tetapi kebayakan manusianya sendiri yang tidak menyadari, sehingga ia menjadi pelit ketika dianjurkan untuk membelanjakan hartanya di jalan Allah.
Keutamaannya:
- Bisa memudahkan apa yang dicita-citakan
- Bisa memperlancar jalannya rejeki
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA MUGHNIY” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardlu, atau dibaca pada tengah malam setelah sholat Hajat, maka jalan rejekinya akan diberi kelancaran dan apa yang menjadi cita-citanya akan mudah terlaksana.
Kesungguhan dalam mengamalkan Asma-Ul Husna merupakan syarat yang mutlak diterimanya suatu permohonan, selain itu dibutuhkan juga keyakinan dan kesabaran yang penuh. Waktu terbaik untuk mengamalkan Asma-Ul Husna adalah tengah malam. Saat sebagian besar manusia telah tidur terlelap, merupakan waktu terbaik dan mustajab untuk memohon kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat.

Keutamaan Surat Al-Waqi’ah

Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Wâqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).

Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya.” .” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalah surat Al-Waqi’ah; dan barangsiapa yang ingin melihat sifat neraka, maka bacalah surat As-Sajadah.” (Tsawabul A’mal, hlm 117).

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.” (Tsawabul A’mal, halaman 117).

Doa Pembuka Rejeki: Surat Al-Waqi’ah

 

Surat Al-Waqi’ah adalah salah satu yang dikenal sebagai surat penuh berkah. Keberkahannya mampu melenyapkan kemiskinan dan mendatangkan rejeki bagi siapa saja yang membacanya dengan rutin.

Dalam beberapa riwayat, diungkapkan bahwa Rosulullah bersabda:
  1. Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, maka kemiskinan tidak akan menimpa dirinya untuk selamanya
  2. Surat Al-Waqi’ah adalah surat kekayaan, maka bacalah surat itu dan ajarkan kepada anak-anak kalian
  3. Ajarkanlah istri kalian surat Al-Waqi’ah, karena sesungguhnya surat itu adalah surat kekayaan.
Dengan melihat kedudukan surat Al-Waqiah yang sedemikian besar khasiatnya untuk mendatangkan rejeki bagi kita, marilah mulai sekarang membacanya secara rutin setiap hari atau setiap malam. Karena memang surat itu penuh berkah dan mengundang kekayaan serta mengusir kemiskinan bagi siapa saja yang mau secara rutin membacanya.

Benarkah surat al waqi'ah dapat mempermudah mendatangkan rezeki ?

Imam Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud berkata,”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang membaca surat al Waqi’ah setiap malam maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan.”

Ibnu Katsir didalam mengawali penafsirannya tentang surat al Waqi’ah mengatakan bahwa Abu Ishaq mengatakan dari Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata : Abu Bakar berkata,”Wahai Rasulullah saw tampak dirimu telah beruban.” Beliau bersabda,”Yang (membuatku) beruban adalah surat Huud, al Waqi’ah, al Mursalat, عما يتساءلون (An Naba’, pen) dan إذا الشمس كورت.” Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan dia berkata : ia adalah hasan ghorib.

Beliau mengatakan bahwa Al Hafizh Ibnu ‘Asakir didalam menerjemahkan Abdullah bin Mas’ud dengan sanadnya kepada Amr bin ar Robi’ bin Thariq al Mishriy : as Surriy bin Yahya asy Syaibaniy bercerita kepada kami dari Syuja’ dari Abu Zhobiyah berkata ketika Abdullah (bin Mas’ud) menderita sakit, ia dijenguk oleh Utsman bin ‘Affan dan bertanya,”Apa yang kau rasakan?” Abdullah berkata,”Dosa-dosaku.” Utsman bertanya,”Apa yang engkau inginkan?” Abdullah menjawab,”Rahmat Tuhanku.” Utsman berkata,”Apakah aku datangkan dokter untukmu.” Abdullah menjawab,”Dokter membuatku sakit.” Utsman berkata,”Apakah aku datangkan kepadamu pemberian?” Abdullah menjawab,”Aku tidak membutuhkannya.” Utsman berkata,”(Mungkin) untuk putri-putrimu sepeningalmu.” Abdullah menjawab,”Apakah engkau mengkhawairkan kemiskinan menimpa putri-putriku? Sesungguhnya aku telah memerintahkan putri-putriku membaca surat al Waqi’ah setiap malam. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang membaca surat al Waqi’ah setiap malam maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan selama-lamanya.”

Lalu Ibnu ‘Asakir mengatakan : begitulah dia mengatakan. Yang betul : dari Syuja’, sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Wahab dari Surriy. Abdullah bin Wahab berkata bahwa as Surriy bin Yahya telah memberitahuku bahwa Syuja’ telah bercerita kepadanya dari Abi Zhobiyah dari Abdullah bin Mas’ud dia berkata,”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang membaca surat al Waqi’ah setiap malam maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan selama-lamanya.” Dan Abu Zhobiyah pun tidak pernah meninggalkan dari membacanya.

Demikian pula Abu Ya’la meriwayatkan dari Ishaq bin Ibrahim dari Muhammad bin Munib dari as Surriy bin Yahya dari Syuja’ dari Abi Zhobiyah dari Ibnu Mas’ud. Kemudian Ishaq bin Abi Israil dari Muhammad dari Munib al ‘Adaniy dari as Surriy bin Yahya dari Abi Zhobiyah dari Ibnu Mas’ud bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa membaca surat al Waqi’ah setiap malam maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan selama-lamanya.”, didalam sanadnya tidak disebutkan Syuja’. Ibnu Mas’ud mengatakan,”Sungguh aku telah memerintahkan putriku membacanya setiap malam.”

Ibnu ‘Asakir juga meriwayatkan dari hadits Hajjaj bin Nashir dan Utsman bin al Yaman dari as Sirriy bin Yahya dari Syuja’ dari Abu Fathimah berkata,”Abdullah mengalami sakit lalu Utsman bin ‘Affan datang mengunjunginya dan disebutkan hadits panjang ini. Utsman bin al Yaman berkata,”Abu Fathimah adalah hamba sahaya dari Ali bin Abu Thalib. (Tafsir al Quranil Azhim juz VII hal 512 – 513)

Tentang hadits diatas, Syeikh Al Bani mengatakan didalam kitab “Silsilatul Ahadits adh Dhaifah” /457 bahwa hadits itu dhoif.
Para ulama, seperti Ahmad, Abu Hatim, anaknya, Daruquthni, Baihaqi dan yang lainnya telah bersepakat bahwa hadits tersebut adalah lemah.
Begitupula dengan hadits yang diriwayatkan oleh ad Dailamiy dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,Surat al Waqi’ah adalah surat kekayaan maka bacalah dan ajarkanlah ia kepada anak-anakmu.” Hadits ini pun dinyatakan lemah oleh Al Banni didalam “Silsilah adh Dhaifah wal Maudhu’ah” (8/337)

Saat ditanya tentang hadits “Barangsiapa yang membaca surat al Waqi’ah setiap malam maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan.selama-lamanya”, Syeikh Ibn Baaz mengatakan bahwa kami tidak mengetahui adanya jalan yang shahih bagi hadits ini… Akan tetapi (dibolehkan) membaca Al Qur’an yang dengan bacaannya menginginkan tafaaqquh (pemahaman) didalam agama dan mendapatkan berbagai kebaikan, karena Rasulullah saw bersabda,”Bacalah oleh kalian al Qur’an. Sesungguhnya Al Qur’an akan memberikan syafaat bagi para pemiliknya (orang-orang yang suka membacanya, pen) pada hari kiamat.”. Beliau saw juga bersabda,”Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan sama dengan sepuluh kebaikan.” Hendaklah seseorang membaca al Qur’an karena keutamaan membacanya dan untuk mendapatkan berbagai kebaikan bukan untuk mendapatkan dunia.” 


(http://www.binbaz.org.sa)